Kisah Cinta saat Opname
Sinopsis Gue :
Prasetyo 'Tyo' Ichsan Setiawan (Lukman Sardi) adalah seorang sutradara terkenal dengan jadwal yang padat, sementara istrinya, Tania Wulandary (Dian Sastrowardoyo) adalah seorang manajer di sebuah bank dengan karir yang menjanjikan. Keduanya dikaruniai seorang putri cerdas yang turut dibesarkan oleh si Mama dari Tania (Minati Atmanegara). Tyo dan Tania adalah keluarga karir yang sangat sibuk sehingga sulit bisa bertemu dalam satu rumah karena kasibukan mereka, hingga suatu kejadian Tyo ambruk di lokasi syuting dan segera dilarikan ke UGD Rumah Sakit. Diagnosa dokter menyatakan bahwa Tyo harus diopname karena menderita Hepatitis A. Tugas Tania pun menjadi berlipat karena ikut menunggu Tyo di Rumah Sakit, dan akhirnya Tania pun di-rumah sakit-kan karena menderita typhus. Oleh Dokter Hengky (Hengky Solaeman), suami istri tersebut dijadikan satu kamar untuk memudahkan pengawasan yang dilakukan bersama sang dokter juniornya Dokter Verdi (Verdi Solaeman).
Perintah dokter kepada suami istri tersebut agar beristirahat total ternyata tidak diindahkan oleh mereka yang tetap melakukan aktifitas kerja hingga menerima rekan kantor untuk mendiskusikan pekerjaan. Tania mendapat kepercayaan memberikan presentasi yang menentukan karirnya kelak, sementara Tyo sudah di ujung masa syuting yang melewati batas tenggat waktu dan biaya. Hingga suatu peristiwa yang diluar perkiraan membuat karir Tania menjadi rawan dan kondisi Tyo yang harus dipaksa beristirahat untuk pemulihan dirinya, mambuat konflik keluarga kecil tersebut memuncak.
Review Gue :
Setelah 'hibernasi' selama 6 tahun, Dian Sastrowardoyo akhirnya muncul lagi dengan film bergenre komedi romantis besutan Fajar Nugros yang sebelumnya menyutradarai Bajaj Bajuri the Movie. Dapat dilihat bahwa masa 6 tahun hibernasi tersebut tidak membuat Dian menjadi 'berkarat'. Kemampuan mengolah akting Dian masih nyaman untuk dinikmati mengimbangi Lukman Sardi yang lebih panjang 'jam tayang' nya. Dalam beberapa scene, bahkan nampak bahwa Dian mampu bermain lebih rilek dari Lukman Sardi yang (tanpa disadari) sungkan (mungkin cantiknya Dian bikin Lukman rikuh, hehehe).
Cerita yang dibuat pun mengalir lancar walaupun agak dipaksa untuk cepat selesai pada 30 menit terakhir. Hengky Solaeman memang nampaknya sengaja diberikan peran 'statis' untuk memberikan estafet akting kepada sang junior, Verdi Solaeman sehingga tanpa disadari jadi agak membosankan, justru Verdi yang nempak semakin tarasah di depan kamera. Indra Birowo dan Husein Alatas bermain cukup mengimbangi Lukman, memang 'bengal'nya Indra Birowo tidak tereskploitasi maksimal, namun cukup sebagai sidekick-nya Lukman. Husein sebagai pendatang baru cukup natural walaupun sering 'dimaki-maki' oleh Tyo, sang sutradara.
Secara keseluruhan, film ini menghibur dengan humornya yang cukup pintar dan slapstik yang tidak dipaksakan sehingga penikmat film ini tentunya dapat terhibur, plus bisa melepas rindu kehadiran Dian Sastrowardoyo....
Film ini gue rating 4 bintang dari 5 bintang...
Keep Rolling... Selamat Menikmati... Have a Great Watch... !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar