Rabu, 29 Juli 2015

Pitch Perfect 2

PITCHES ARE BACK... !!!






 
Sequel dari Pitch Perfect (2012) namun kali ini dibesut langsung oleh Elizabeth Banks. Produksi dari Gold Circle Films dengan bujet sebesar USD 29 juta. Menghasilkan pemasukan sebesar USD 282 juta.


Sinopsis Gue :


Penampilan Barden Bellas dihadapan Presiden Barack Obama ternyata menjadi bencana yang memalukan dengan terjadinya insiden robeknya celana Fat Amy (Rebel Wilson) di panggung yang diliput secara nasional oleh televisi. Hasilnya, Barden Bellas diskorsing tidak diperbolehkan menjadi penampil acapella dimanapun di Amerika. Pemimpin Barden Bellas, Becca (Anna Kendrick) mengajukan permohonan agar hukuman tersebut dicabut, dengan syarat memenangkan turnamen acapella internasional yang disetujui oleh dewan kampus. Sementara Barden Bellas berlatih, Becca bekerja magang di sebuah studio secara diam-diam yang hanya diketahui oleh sang kekasih Jesse Swanson (Skylar Astin).  Saat magang, Becca berhasil membuat sang bos terkagum dengan improvisasi pengisian suara mengiringi artis Snoop Dogg sehingga diberi kesempatan menjadi produser musik. 

Masuknya anggota baru bernama Emily Junk (Hailee Stainfeld) turut menambah warna Barden Bellas, apalagi setelah diketahui bahwa ibu Emily adalah mantan anggota Barden Bellas. Saat yang bersamaan saat Barden Bellas bertemu dengan kelompok vokal Treblemakers, salah seorang anggotanya bernama Benji (Ben Platt) tertarik dengan Emily dan berusaha mendekatinya. Diundangnya Barden Bellas dalam suatu turnamen tidak resmi ternyata mempertemukan mereka dengan pesaing berat mereka dari jerman bernama kelompok Das Sound Machine. Dalam turnamen tersebut Barden Bellas kalah oleh Das Sound Machine, namun membawa berkah bagi Fat Amy yang didekati oleh Bumper (Adam Devine) anggota Treblemakers. 

Untuk memenangkan turnamen internasional, Berden Bellas masuk Camp pelatihan yang ternyata dikelola oleh Aubrey Posen (Anna Camp) yang merupakan alumni Barden Bellas. Pelatihan di camp tersebut tidak mudah karena masing-masing menonjolkan egonya sehingga diperlukan kerja keras agar dapat menang dalam turnamen internasional yang diadakan di Copenhagen, Denmark.


Review Gue :


Pitch Perfect 2 tidak lagi menonjolkan Anna Kendrick sebagai sentral cerita, ada pembagian kisah yang lebih menyebar. Kehadiran Hailee Seinfeld yang ternyata mampu bernyanyi dengan cukup bagus memberi kesan 'persaingan' bagi Anna Kendrick.  Rebel Wilson masih dengan gayanya yang kenes dan menggemaskan. Performa Rebel Wilson lebih baik daripada saat menjadi security di Night at the Museum 3. Kemampuan olah vokal rebel rupanya dapat diperhitungkan. Tak perlu membandingkan Pitch Perfect 2 dengan serial Glee. Film ini dibuat dengan mutu yang lebih tinggi tanpa ada waktu berlarut-larut dengan berbagai macam kisah cinta. Dalam hal kemampuan olah vokal pun personil di Pitch Perfect nampak lebih mumpuni daripada Glee.  

Best Cut lagu dalam Pitch Perfect ini adalah Flashlight yang dinyanyikan originally oleh Jessie J sebagai Main Theme. Namun yang patut digarisbawahi adalah, lagu Flashlight ini menjadi lebih emosional saat dibawakan oleh Barden Bellas dan nampak indah dibawakan oleh Hailee Steinfeld (ini asli suara Hailee yang bernyanyi).

Elizabeth Banks yang lebih dikenal sebagai Effie Trinket di franchide Hunger Games ternyata memiliki bakat terpendam duduk dalam kursi peyutradaraan. Alur yang disajikan Elizabeth mengalir landai dan dapat dinikmati dengan mudah. 


Film ini gue rating 4 bintang dari 5 bintang ...

Keep Rolling...Selamat Menikmati... have a Great Watch...!!!

Kamis, 02 Juli 2015

Terminator Genisys

Terminator the 'Pop'







Besutan dari Alan Taylor, produksi dari Skydance Productions, diproduseri oleh David Ellison-Dana Goldberg, Distribusi oleh Paramount Pictures, dengan bujet sekira USD 115 juta.


Sinopsis Gue :

Tahun 2029, John Connor (Jason Clarke) pemimpin pergerakan perlawanan terhadap Skynet, meluncurkan serangan besar-besaran ke markas utama Skynet. Dalam penyerbuan besar-besaran tersebut, ternyata Skynet telah mengantisipasi serbuan tersebut dengan mengirimkan robot terminator ke tahun 1984 dengan tugas membunuh Sarah Connor (Emilia Clarke) agar John Connor tidak pernah terlahir. Hal ini membuat John Connor meminta sukarelawan untuk dapat memburu robot terminator tersebut dan Kyle Reese (Jai Courtney) yang maju bersedia untuk mengejar sang robot ke tahun 1984. 

Ternyata pesan dari John Connor bahwa tugas Reese untuk melindungi Sarah di tahun 1984 tidak terjadi sesuai harapan karena Sarah telah 'terbentuk' menjadi wanita tangguh yang siap untuk menghadapi robot terminator.  Sarah ternyata telah bertemu dengan Guardian atau T-800 (Arnold Schwarzenegger) yang kemudian menjadi figur ayah dalam kehidupan Sarah, nampak dengan keakraban Sarah memanggil T-800 dengan sebutan 'Pop'. 

Sejarah telah berubah karena kehadiran Guardian (T-800) sehingga pencegahan terjadinya kiamat nuklir dialihkan ke tahun 2017. Kepergian Kyle dan Sarah ke tahun 2017 ternyata menjadi pertempuran yang menentukan terhadap takdir bumi, juga takdir Kyle-Sarah, Guardian dan bahkan John Connor.


Review Gue :

Mungkin bagi bukan penggemar franchise 'Terminator' akan merasa aneh dengan alur cerita yang bolak-balik dan agak membingungkan. Namun bagi Terminator freak, cerita ini termasuk menyegarkan dengan terjadinya beberapa twist di tengah cerita. 

Film ini jelas ditujukan khusus untuk mengangkat kembali Arnold Schwarzenegger mengingat dominasinya di Terminator. Untunglah kehadiran Emilia Clarke sebagai Sarah mempu cukup mengimbangi 'kelaparan' Arnie.  Sayangnya hal tersebut belum mampu dilakukan oleh Jason Clarke yang pernah gemilang dalam Public Enemy bersama Johny Depp. Nampak bahwa Jason masih belum dapat menyamai 'kebesaran' Christian Bale di Teminator Salvation. Jai Courtney sebagai John masih kikuk dalam menjadikan Kyle Reese. Untungnya tokoh Kyle Reese selama ini masih sebagai sidekick dalam franchise Terminator sehingga masih banyak kesempatan bagi Jai untuk dapat melakukan improvisasi. Sayangnya kehadiran J.K. Simmons sebagai Detektif O'Brien tidak dimaksimalkan, mengingat J.K. Simmons telah masuk dalam jajaran aktor watak kelas Oscar, sehingga nampak sekali Simmons agak 'malas' menjadi detektif yang terobsesi dengan kehadiran pera pelintas waktu yang ditemuinya sewaktu masih menjadi polisi lapangan.

Alan Taylor tidak kesulitan dalam mengikuti irama yang bisa menyingkronkan gaya aksi laga dengan franchise Terminator lainnya, mengingat sebelumnya Alan pernah membesut Thor: The Dark World yang memperoleh pujian dari kritisi dan cukup sukses di Box Office.

Seperti film Box Office lainnya, walaupun endingnya dibuat secara 'damai' namun tetap di bagian post credit masih disisakan adegan yang menggantung sehingga masih besar peluang untuk melanjutkan karir sang Terminator.

RATING : 3,5 bintang dari 5 bintang

Keep Rolling... Selamat Menikmati... Have a Great Watch...!!!