Kamis, 31 Juli 2014

Review How To Train Your Dragon 2

Hiccup, kembalinya Sang Ibu, Perginya Sang Ayah



Sinopsis Gue :

Lanjutan (sekuel) dari How To Train Your Dragon ini berselang waktu 5 tahun setelah terjadi 'perdamaian' antara Suku Berk dengan para naga yang kemudian malah bisa menjadi sahabat suku Berk, dengan memanfaatkan para naga untuk dijadikan tungganngan ayaupun membantu pekerjaan para penduduk suku Berk.

Hiccup (Jay Baruchel) telah didesak oleh sang ayah, Stoick The Vast (Gerard Butler) untuk dapat segera mempersiapkan diri manjadi Kepala Suku menggantikan sang ayah dengan dukungan Gobber The Belch (Craig Ferguson) sang 'panglima' suku Berk, namun Hiccup selalu memiliki alasan untuk menghindari desakan tersebut.  Hiccup lebih senang memetakan wilayah baru bersama Toothles, naga tunggangannya dengan ditemani Astrid Hofferson (America Ferrera) sang kekasihnya.

Dalam suatu peristiwa, ditemukan suatu gejala aneh yang membawa mereka pada petualangan yang tak terduga. Munculnya sang ibu, Valka (Cate Blanchett) yang dikira telah wafat, sibuknya Eret (Kit Harington) yang pergi menjelajah tanah viking untuk mengumpulkan para naga dan dijual kepada Drago Bludvist (Djimon Hounsou) serta adanya jenis naga dengan kasta tertinggi (Alpha) yang saling berduel singkat.

Krisis kepercayaan diri Hiccup pun timbul setelah ayahnya gugur melindunginya dari serangan Toothles yang 'dikuasai' oleh Drago.  Dengan berbagai peristiwa, akhirnya Hiccup bisa menjadi pemimpin suku Berk dan mengalahkan Drago Bludvist.

Review Gue :

Kehadiran Cate Blanchett sebagai Valka, ibu dari Hiccup menghidupkan suasana baru dalam petualangan mereka.  Cate nampak menyatu dalam perannya sehingga nuansa 'ibu yang hilang' yang berpotensi melow dapat dirubah menjadi suatu apologia yang anggun karena 'patriotisme' sang ibu dalam melestarikan para naga.  Kehadiran Djimon Hounsou sebagai Drago Bludvist menambah kelam nuansa film ini walaupun masih dalam koridor anak-anak.  Namun tetap dengan konsep kematian Stoick The Vast karena pengaruh Drago cukup kelam untuk dapat diterima oleh anak-anak. Djimon dapat menyuarakan tokoh yang terluka akibat ulah para naga beberapa masa lalu dan tekadnya untuk menjadi penakluk naga membuat karakter Drago tidak sepenuhnya 'hitam'. 

Beberapa adegan komedi juga turut menyegarkan film berdurasi 102 menit ini. Hiccup yang cenderung slengean dan anti kekerasan akhirnya harus membuat strategi dalam mengalahkan Drago.  Tingkah laku Ruffnut Thorston (Kristen Wiig) yang begitu tergila-gila dengan Eret membuat kesegaran tersendiri dalam film ini . 

Bagaimanapun, How To Train Your Dragon 2 tetap membutuhkan orang tua untuk mendampingi anak-anak supaya dapat menikmati film ini.  Adanya konsep balas dendam dan kematian perlu dijelaskan lebih lanjut dari orang tua dari film ini sehingga tidak sekedar menjadi film yang hanya sekedar rame belaka. 

John Powell sebagai pengisi musik dapat mendukung emosi dalam film ini.  Komposer yang sering bekerja sama dengan Hans Zimmer ini juga sering menggawangi film yang disutradarai Paul Greengrass dan bukan komposer asing bagi Dreamworks.  

Secara personal, gue kasih bintang 4 dari 5 bintang yang gue punya.

Slamat menikmati. Have a great  watch...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar