Jumat, 31 Oktober 2014

SOLIT4IRE

Kisah 4 Hantu (tapi hantunya keroyokan)


Menyambut Halloween 2014, Indonesia tidak ketinggalan menyuguhkan film horor 'avant garde' karya Rico Michael, produksi dari Happy Friends dan E-motion. Film dengan durasi 90 menit ini menyuguhkan 4 cerita horor berbeda yang memiliki satu benang merah utama.


Sinopsis Gue :
  
Ada empat cerita horor dalam suatu kejadian yang saling bertaut. Dimulai dengan sebuah cerita di sebuah perkantoran di lantai 16 dimana terdapat hantu wanita yang menemani seorang karyawan yang lembur, pada awalnya dikira merupakan teman sekantornya yang ternayat adalah hantu penunggu lantai tersebut. Cerita melompat ke seorang wanita dari Cianjur yang mulai kost di suatu rumah besar dengan penghuni 'senior' yang ceriwis-nyinyir. Rumah Kost besar tersebut ternyata memiliki aura hantu yang dapat mempengaruhi perilaku si penghuni baru dari Cianjur. Kisah lainnya adalah seorang sopir ambulans pembawa jenazah yang terpengaruh oleh harta sehingga harta benda sang jenazah dijarah, yang membuat arwah  tersebut tidak terima dan menuntut balas. Melompat lagi kepada dua orang mahasiswa yang sedang dalam masa 'ospek' yang kemudian diculik oleh seniornya untuk diberikan ospek tambahan karena dianggap tidak menghormati sang senior. Penculik tersebut membawa sang korban ke wilayah Depok yang kemudian diceritakan tentang Urban Legend bernama Jack Jangkung yang berkeliaran menyantap orang-orang yang tersesat. Terjadi sebuah kecelakaan dimana seorang mahasiswa baru tersebut menjadi korban tewas tanpa disengaja, sehingga akhirnya perlu dibereskan semua agar tidak meninggalkan saksi. Yang terjadi adalah munculnya Jack Jangkung yang membantai semua yang terkait penculikan tersebut. Cerita terakhir terkait kembali ke cerita awal dimana kantor di lantai 16 tersebut memilki penunggu, yang kemudian juga mengganggu sang wanita eksekutif muda yag tengah dipaksa lembur oleh sang pimpinan. Teror ternyata berlanjut hingga si wanita melarikan diri ke basement dengan harapan selamat dari teror sang penunggu, ternyata malah berhadapan dengan makhluk halus yang lain dengan jumlah yang lebih banyak. 


Review Gue :

Kehadiran film horor dengan pengambilan set kamera dengan gaya baru merupakan karya yang patut diapresiasi. Inovasi tersebut membuat suasana film jadi lebih 'segar'. Namun masih banyak catatan kaki yang harus disampaikan untuk dapat dibenahi di film kemudian yang kabarnya akan dibuat sekuelnya. Sound efek yang awalnya dibuat untuk meningkatkan ritme horornya ternyata terlalu penuh dan tinggi sehingga terasa bising. rasa 'siap-siap untuk kaget' yang awalnya sudah menunggu untuk disentak menjadi berkurang karena kebisingan efek tersebut. Para pemain masih berlakon dengan standar sinetron sehingga gaya nyinyir dan melotot-melotot sambil mencibir masih cukup terasa dalam beberapa adegan. Adegan para orang yang memilki kuasa pun masih stereotip, berbahasa tinggi sambil mengangkat dagu tinggi-tinggi. Yang bermain santai dalam film ini adalah Ikhsan Samiaji dan Mastur. Mereka bermain cukup natural walaupun belum maksimal (atau belum dimaksimalkan oleh sutradara). Pamela Hallatu juga cukup rileks mainnya walaupun masih agak ragu dalam mengeksploitasi ketakutannya. Selebihnya masih berupa pelakon sinetron dengan plot wajib. Editing film cukup cepat dan lumayan bagus, hanya bagi kamera ada yang mengganjal pada saat sang hantu memandang calon korban dengan efek infra merah, berkedut dan bergoyang oleng sehingga terasa ada pertanyaan, ini film hantu atau film monster ya? Peran hantu yang mengeroyok di basement pun terasa dipaksakan sehingga kembali ada celetukan 'hantunya beraninya keroyokan'.

Dasar cerita yang diangkat sebenarnya menarik, dan akan lebih bagus lagi jika tiap cerita tersebut dirangkai dengan penjelasan yang tidak melompat pada akhirnya, bahwa Solit4ire adalah permainan kartu dimana 4 kartu utama menunjuk pada korban yang akan dipersembahkan. Namun karena korban tewasnya lebih dari banyak, nampaknya bandar hantunya dapat untung besar. Dibanding dengan film horor Indonesia yang lain, film ini berani menunjukkan perbedaannya. Dengan beberapa perbaikan tersebut, pasti hasilnya akan lebih mengguncang lagi. Film murni horor Indonesia tidak (belum) ada lagi yang benar-benar bikin merinding sejak Jaelangkung tahun 1990-an. Semoga akan ada lagi inovasi film horor Indonesia.

Film ini gue rating 2 bintang dari 5 bintang...

Keep Rolling... Selamat Menikmati... have a Great Watch...!!!
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar