Kehidupan Perang dalam Tank
Film buatan tahun 2014 tentang Perang Dunia II besutan sutradara David Ayer, produksi dari Le Grisby Production-QED International-L Star Capital-Crave Films dengan distribusi oleh Columbia Pictures.
Sinopsis Gue :
Sersan AD USA Don 'Wardaddy' Collier (Brad Pitt) adalah pemimpin sebuah Tank M4A3E8 Sherman yang diberi nama FURY, selain Don terdapat kru tank nya yaitu Boyd 'Bible' Swan (Shia LeBeouf), Grady 'Coon-Ass' Travis (John Bernthal) dan Trini 'Gordo' Garcia (Michael Pena). Dalam sebuah pertempuran, tim Fury kehilangan salah seorang kru nya yang gugur dalam pertempuran, yang kemudian mendapatkan pengganti bernama Norman Ellison (Logan Lerman) yang ternyata adalah seorang juru ketik tentara tanpa pernah terjun ke medan pertempuran. Kehadiran Norman yang masih sangat hijau mendapat celaan dan cercaan dari Coon-Ass dan Gordo, terlebih saat Norman menolak untuk menghabisi nyawa seorang perwira Nazi atas perintah Wardaddy. Seiring perjalanan, ternyata Norman menjadi dekat dengan Wardaddy. Bisa dikatakan bahwa Wardaddy yang menjadi mentor dari Norman, hal ini menimbulkan sedikit rasa iri pada Bible, Gordo dan Coon-Ass, walaupun rasa iri tersebut tidak berlarut-larut. Hingga pada suatu momen kru dari Fury diperintahkan untuk mencegat pasukan Jerman di sebuah persimpangan jalan menuju Berlin agar pasukan Jerman tersebut tidak dapat mencapai Berlin karena pasukan infanteri Amerika akan melakukan penaklukkan ke Berlin. Hanya ada 4 tank yang bisa diandalkan dalam melakukan pencegatan tersebut, namun dalam perjalannya hanya tinggal Fury yang bisa mencapai persimpangan tersebut, itupun dalam kondisi rusak akibat melindas ranjau. Dengan kondisi yang serba minim, pertempuran habis-habisan pun terjadi demi untuk menahan pasukan Jerman.
Review Gue :
Setelah membesut Street Kings (2008) dan Sabotage (2014) , David Ayer kembali mengolah ketrampilannya kali ini dalam film perang berintensitas tinggi. Selama ini David lebih dikenal sebagai penulis film handal, beberapa karyanya selalu menjadi pujian kririkus seperti U-571, The Fast and The Furious, S.W.A.T dan puncaknya yaitu Training Day yang membawa Denzel Washington meraih Oscar. ada beberapa adegan pertempuran yang cukup 'gory' sehingga memang harus lebih bijaksana. Memang tidak 'sekejam' Saving Private Ryan, namun kekejaman perang yang ditampilkan cukup kuat. Kekejaman perang dilihat dari mata Norman, sang 'prajurit' hijau juru ketik yang ditempatkan di garis depan medan tempur jelas sangat menyakitkan. Jika dalam Saving Private Ryan daerah yang harus dipertahankan adalah jembatan, maka dalam film ini wilayah yang harus dipertahankan adalah sebuah persimpangan jalan yang memiliki fungsi strategis. Bradd Pitt yang 'berlatih' film perang di Inglourious Basterds menjadi pemimpin yang disegani dan menjadi panutan dari anggota timnya yang mengingatkan juga pada Kapten John Miller yang diperankan Tom Hanks pada Saving Private Ryan. John Bernthal sebagai Conn-Ass bermain impresif sebagai kru dari Fury yang memiliki rasa kesetiakawanan tinggi dan rasa iri yang terkadang kekanakan. Shia LeBeouf berusaha total untuk melepaskan imagenya sebagai Sam Witwicky dalam Transformers dan cukup berhasil.
Film yang sedikit lambat di bagian awal terbayar setelah berjalan 15 menit dengan intensitas pertempuran kejut dan melandai lagi, kemudian dengan misi yang berjalan pelan namun memiliki tingkat ketegangan yang lumayan. Dalam beberapa review, Fury memperoleh sambutan yang bagus dari beberapa pengamat. Setidaknya dalam film ini masih bisa diambil pelajaran bahwa para prajurit (demikian juga dengan pejuang negeri ini) bertempur tanpa peduli dengan diri mereka. 'Ideals are peaceful, History is violent' itulah prinsip yang dipegang prajurit yang telah banyak makan asam garam pertempuran seperti Wardaddy.
Film ini gue rating 4 bintang dari 5 bintang...
Keep Rolling... Selamat Menikmanti... Have a Agreat Watch...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar