Perjalanan Menuju Maaf sang Ayah
Merupakan produksi dari Falcon Pictures disutradarai Danial Rifki dengan pelakon Abimana Aryasatya, Dewi Sandra, Laudya Cynthia Bella, Laura Basuki, Pipik Dian Irawati, Dion Wiyoko, Kenes Andari dan Ray Sahetapy.
Sinopsis Gue :
Gemerlap kota Bangkok yang tak pernah tidur semakin meriah kala malam. Mada (Abimana Aryasatya) yang tengah menikmati malam terpaksa harus berkonflik dengan preman daerah sekitar yang membuatnya dikejar-kejar oleh preman tersebut sehingga harus hengkang dari negara gajah putih tersebut. Sejak di Bangkok pun, tangisan Marbel (Laudya Cynthia Bella) agar Mada bisa menetap tidak didengar. Pun demikian permintaan Si Mbak (Kenes Andari) dan sahabatnya (Dion Wiyoko) tidak mampu membuat Mada bisa kembali dari pelariannya dari tanah air, walaupun sang Ayah (Ray Sahetapy) diberitakan wafat di Tanah Suci Mekah bersamaan dengan mimpi Mada yang melihat sang Ayah melompat ke jurang dari hadapannya. Kabar kematian sang ayah dan perburuan preman Bangkok. Dari sinilah dimulai perjalanan 'spiritual' Mada yang menggugat Tuhan atas 'ketidakpatuhan' Tuhan atas permintaan Mada yang tidak tercapai membuat Mada mengingkari adanya kehendak Tuhan yang Maha Mengatur. Kabur dari Thailand, Mada terdampar ke Hanoi-Vietnam dan 'terlempar' ke Li Jiang-China. Di Desa Indah Li Jiang, Mada diselamatkan oleh Suchun (Laura Basuki) yang ayahnya merupakan pemuka Muslim dan juga tabib di desa tersebut. Setelah merasa lebih baik, Mada melanjutkan perjalanan ke kota yang dipertemukan dengan tetangga warung tempat Mada bekerja bahwa jika Mada ingin tahu tentang apa arti pencarian Mada, dapat menemui sang Guru di India. Dari situ Mada menuju India dengan melintasi negara Nepal dan Tibet. Sesampai di Ajmer-India, Mada bertemu dengan dengan Guru Sufi bernama Zyed Salman Chishty. Dari Guru Zyed lah Mada mulai kembali mengakui keimanan dirinya yang menghilang sekian lama. Dari mimpi yang menghampiri Mada terungkaplah mengapa Sofia (Dewi Sandra) meninggalkan Mada. Perjalanan berlanjut untuk 'menemui' sang Ayah. Saat melewati Balochistan - Iran, Mada tertangkap oleh kelompok pemberontak. Pimpinan Pemberontak (HB Naveen) mencurigai Mada sebagai mata-mata Israel sehingga mengancam nyawa Mada. Sang Pemimpin yang awalnya tidak percaya bahwa Mada muslim, memerintahkan Mada membaca ayat suci dalam Al Qur'an. Bacaan tersebut menyelamatkan Mada, malah oleh sang pemimpin diberikan akses ke Arab Saudi melalui laut oleh rekannya. Perjalanan panjang Mada akhirnya sampai pada saat bersimpuh mencari makam sang ayah.
Review Gue:
Perlu diketahui, cerita ini bukanlah tips bagaimana cara naik haji dengan cara backpacking. Film ini merupakan perjalanan spiritual sang tokoh utama dalam mencari jawaban atas gugatannya terhadap Tuhan yang tidak 'mampu' mengabulkan permintaannya. Abimana Aryasatya berperan cemerlang sebagai Mada, pemuda pemberontak yang melarikan diri dari kondisi asalnya karena kecewa atas takdir yang menimpanya. Bermain ringan, nampak karakter Mada yang cerdas, tegar namun sinis terhadap kehidupan seolah memang dibuat untuk Abimana. Laura Basuki patut diberikan pujian atas usahanya menyatu sebagai muslimat yang menyelamatkan Mada di desa Li Jiang-China. Suchun yang selalu penasaran dan tidak pernah puas akan jawaban Mada membuat penonton merasa terwakili dengan pertanyaan-pertanyaan Suchun. Scene stealer yang tak terduga adalah sang pemberontak yang diperankan oleh HB Naveen, yang juga bertindak sebagai produser. Dengan kesungguhannya dibimbing oleh acting coach selama 30 hari, nampak Naveen bertransformasi menjadi pemimpin pemberontak yang paranoid. Alur cerita yang sebenarnya cenderung biasa menjadi lebih berwarna dengan polesan dari Jujur Prananto yang cukup senior berkecimpung di dunia penulisan naskah. Nilai tertinggi diberikan kepada Sinematografinya. Alur cerita yang biasa tertebus dengan indahnya panorama di tiap negara yang menjadi persinggahan. Bahkan di Indonesia pun bisa ditangkap dengan segala keindahan dalam kepadatannya, juga di Bangkok-Thailand. Ada beberapa yang mengganjal semisal, sebegitu nekatnya-kah Sofia kabur dari jendela dengan untaian kain yang panjang, agak hiperbolik jadinya. Juga CGI Mada di balon udara yang kadang 'slip' dengan layar. Namun semuanya bisa ditebus dengan keindahan tangkapan kamera di setiap negara yang dilalui oleh Mada.
Film ini gue rating 4 bintang dari 5 bintang...
Keep Rolling... Selamat Menikmati... Have a Great Watch...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar