Duel Hacker Internasional di Jakarta
Film Aksi Thriller karya Michael Mann produksi 2014. Produksi Legendary Pictures-Forward Pass, Distribusi oleh Universal Pictures, bujet produksi USD 80 juta dengan durasi 133 menit.
Sinopsis Gue :
Bersetting dunia kriminal cyberspace, dimana dawali dengan reaktor nuklir Tiongkok yang dibobol sehingga terjadi kebocoran reaktor nuklir yang membuat pemerintah Tiongkok memberikan perhatian penuh dalam menangani terorisme tersebut. Chen Dawai (Wang Leehom), polisi khusus cybercrime ditugaskan untuk memecahkan masalah tersebut. Chen dibantu oleh sang adik Chen Lien (Wei Tang) dalam menelusuri jalur peretas tersebut. Belum pula dapat ditemukan pola, terjadi kerusuhan dalam penjualan komoditi kedelai di perdagangan saham sehingga harga tok komoditi kedelai menjadi membumbung tinggi diatas harga wajar. Chen Dawai memastikan bahwa itu merupakan ulas peretas yang sama. Chen Dawai dan Chen Lien terbang ke New York untuk memecahkan masalah tersebut. Chen Dawai meminta agar pemerintah Amerika dapat membebaskan sementara peretas tangguh bernama Nicholas Hathaway (Chris Hemsworth) untuk dapat bekerja sama. Awalnya agak sulit karena Hathaway dipenjara dengan keamanan maksimum karena meretas satu bank dengan kerugian USD 50juta. Namun Chen Dawai mendesak dengan menyatakan bahwa bahasa pemrogaraman yang dilakukan untuk meretas Reaktor Nuklir dan Perdagangan Saham tersebut berasal dari bahasa pemrograman gubahan Chen Dawai dan Hathaway saat mereka masih kuliah di MIT dulu.
Dengan dikawal oleh Carol Berrett (Viola Davis) dan Mark Jessup (Holt McCallany), Hathaway bahu membahu bersama Chen Dawai dan Chen Lien dalam memburu peretas tersebut. Perjalanan antar negara dan saling retas ke institusi NSA Amerika menjadi aktifitas mereka juga pengejaran peretas tersbeut ke beberapa negara hingga final duel antara Hathaway dan Sadak sang peretas (Yorick van Wageningen) yang terjadi di Jakarta !
Review Gue:
Michael Mann memiliki gaya layaknya Sam Peckinpah abad 20 yang memiliki ciri yang sangat khas dalam menggarap film. Penuturan dengan karakter yang pelan, close up yang kadang dikaburkan dan speed zoom in kepada tiap tokoh utama maupun pendukung seolah mempertegas karakter dari masing-masing tokoh film selalu menjadi ciri khas Michael Mann, sama seperti John Woo dengan ciri khas nya yaitu merpati yang mengepak slow motion sebelum adanya duel final.
Secara cerita, Blackhat merupakan cerita 'terlemah' yang pernah digarap oleh Michael Mann. Tema cybercrime yang dipilih terlalu menghujam pada teknis cyber itu sendiri sehingga bagi orang yang awam dengan dunia komputer dan hacking (peretasan) membutuhkan ekstra perhatian di film ini. Namun juga bagi para penggemar komputer dan peretas, film ini tidak tergali secara dalam sehingga malah terkesan memaksakan. Beberapa anekdot khas peretas hanya bisa dinikmati oleh penonton yang mengerti tentang dunia komputer.
Namun Mann memiliki kekuatan lain dalam bercerita. Alurnya yang lambat dan kadang menyentak tiba-tiba kemudian melambat lagi merupakan suatu keasyikan sendiri. Berbeda dengan Ridley Scott yang senantiasa berdentam sejak awal pertunjukan ataupun Martin Scorsese yang melangut namun tragis, Mann berada diantara mereka. Tiap karakter menjadi lebih 'dihargai' dengan segala pemakluman sifatnya. Chris Hemworth beruntung diarahkan oleh Mann sehingga penokohan sang jagoan Thor bisa lepas dari dirinya. Wang Leehom dan Wei Tang nampak mampu mengimbangi Chris sepanjang film tersebut karena Mann memberikan 'perimbangan' kepada mereka, demikian juga dengan Viola Davis dan Holt McCallany.
Yang menarik dari film ini adalah Mann mengambil resiko dengan menutup film ini dengan adegan duel yang dilakukan di Lapangan Banteng, Jakarta, Indonesia !
Memang sih, stereotip Hollywood masih melekat bahwa Jakarta Indonesia digambarkan kumuh dan padat penduduk, stereotip yang sama terhadap Philipina, Thailand dan Malaysia. Namun cukup terbayar rasanya bahwa Mann mau membuat adegan final di Jakarta lengkap dengan pertunjukan ogoh-ogoh dengan mengerahkan penari massal.
Mungkin saja era epik karya Mann seperti The Last of The Mohicans dan Heat sudah berakhir, namun bagaimanapun juga Mann masih berusaha menorehkan karyanya dan mengangkat nama Jakarta, Indonesia tetap dengan ciri khas Michael Mann yang pertama dikenal dunia dengan serial televisi Miami Vice nya.
Film ini gue rating 3,5 bintang dari 5 bintang...
Keep Rolling... Selamat Menikmati... Have a Great Watch...!!!