Rabu, 24 September 2014

The Equalizer - Review Gue

Denzel is Back...! Colder...




Karya teranyar dari sutradara Antoine Fuqua, diangkat berdasarkan film seri televisi dengan judul yang sama. Produksi Village Roadshow Pictures & Escape Artist.

Sinopsis Gue :

Dibuka dengan kehidupan dari Robert McCall (Denzel Washington), seorang pegawai Home Mart yang ringan tangan dan senang membantu pegawai lainnya.  Perhatian McCall yang tinggi membuatnya disenangi dan dihormati oleh rekan-rekan pegawai lainnya. Tiap malam McCall selalu datang ke kedai dekat rumahnya untuk makan malam sambil membawa buku dan teh celup khusus yang dia bawa sendiri. Di sisi meja lain, Teri (Chloe Grace Moretz) seorang pelacur muda kadang mengajak bercakap sejenak sebelum Teri pergi menerima panggilan dari mucikarinya. Suatu ketika Teri dihajar habis-habisan oleh sang mucikari, Slavi (David Meunier) sehingga harus dirawat di ruang ICU. McCall nampaknya tidak bisa tinggal diam dan memutuskan untuk turun tangan meluruskan kejadian-kejadian yang tidak sesuai dengan nuraninya.  Dengan bekal masa lalunya yang telah 'dihapus' oleh rekan sejawatnya, McCall bergerak melakukan pembalasan demi pembalasan menegakkan keadilan. Lawan terberatnya datang dari Teddy (Marton Csokas) tangan kanan Vladimir Pushkin (Vladimir Kulich) mafia Russia yang menguasai Amerika.

Review Gue :

Apa jadinya jika Denzel Washington 'reuni' dengan Antoine Fuqua ? Kolaborasi terakhir mereka di Training Day diganjar Oscar. The Equalizer bukanlah film kelas Oscar, hanya film ringan yang diambil dari film serial televisi dengan judul yang sama tahun 1985 - 1989.  Antoine Fuqua sengaja membuat alur yang 'lunak' di awal film, baru setelah 30 menit berlalu, tempo mulai berjalan cepat. Denzel yang sudah kenal dekat dengan Fuqua, dengan mudah menerjemahkan kemauan Fuqua dalam sorotan tiap sudut kamera. Walaupun ada Chloe Grace Moretz, bintang cilik yang mulai menanjak, Chloe hanya diberikan tampil total 30 menit dari 131 menit di film. Ini adalah filmnya Denzel. Marton Csokas yang pas menjadi Teddy pun tidak diberikan kesempatan oleh Fuqua untuk mengambil 'kharisma' Denzel. Cerita yang beralur linier rapi dibuat oleh Fuqua. Mulai dikenal sejak The Replacement Killers (1998) yang mengangkat Chow Yun Fat ke Hollywood, Bait (2000) yang mengangkat Jamie Foxx   dan puncaknya di Training Day (2001) yang membuat Denzel diganjar Oscar. Karyanya meredup setelah menggarap Tears of The Sun, King Arthur dan The Call. Berusaha 'come back' dengan The Shooter (2007) dan Olympus Has Fallen (2013) yang mengajak Jamie Foxx untuk 'reuni' dalam film tersebut.  

Untuk Denzel, nampaknya ini merupakan salah satu filmnya yang 'ringan' sehingga tidak perlu repot-repot bagi dirinya untuk mengadaptasikan karakternya. Bermain santai dan simpel, Denzel menguasai sudut layar atas 'perintah' Fuqua. Turunnya Village Roadshow dalam memproduksi membuat ledakan di pelabuhan terasa lebih nyata. Village Roadshow diketahui selalu membiayai film-film kelas atas dengan bujet tinggi. Besutan musik dari Harry Gregson-Williams yang sebelumnya pernah bekerja  sama dengan Fuqua di The Replacement Killers nampaknya memudahkan Harry menerjemahkan maunya Fuqua. Tapi ternyata Harry lebih banyak 'bertemu' dengan Denzel yaitu di Man On Fire (2003), De ja vu (2006), The Taking Pelham 123 (2009) dan Unstoppable (2010) yang membuat Harry mengerti karakter yang dibawakan oleh Denzel. 

Berhubung The Equalizer bukan merupakan adaptasi kisah nyata seperti Man On Fire, maka gurat pedih di mata dan wajah Denzel serta keteguhan hati dalam mengorbankan diri tidak diekspliotasi di film ini. Namun tetap saja kolaborasi Fuqua dengan Washington pantas diperhitungkan.

Gue rating film ini  4 bintang dari 5 bintang...

Keep Rolling... Selamat Menikmati... Have a Great Watch...!!!  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar